REDIRECT...

24 November 2009

Cerita Anak Singa

Suatu hari, ada seekor anak singa dilahirkan oleh pasangan singa. Tak lama setelah anak singa tersebut dilahirkan, ia harus kehilangan bapaknya. Bapaknya tewas diburu oleh manusia, maka hiduplah ia bersama ibunya. Akan tetapi, tak lama kemudian ia pun harus berpisah dari ibunya karena ibunya juga mengalami hal yang tidak jauh berbeda dengan bapak singa. Akhirnya, sang singa pun terpaksa hidup sebatang kara. Singa yang masih kecil itu, bahkan belum mengetahui apa yang terjadi di dunia, ia masih sangat kecil sehingga tidak mengetahui bahwa ia pernah dilahirkan oleh pasangan singa.

Akhirnya, sang singa yang masih sangat kecil itu pun ditemukan oleh seekor induk kambing. Induk kambing merasa iba dengan singa kecil tersebut, akhirnya sang induk kambing pun membawa pulang singa kecil itu ke rumahnya dan berniat ingin merawatnya sampai besar.

Singa itu pun akhirnya tumbuh besar bersama dengan "saudara-saudaranya " yang lain yaitu kawanan kambing. sang singa pun hidup dengan tidak mengetahui bahwa dirinya adalah seekor singa, bahkan dia pun hidup dengan menggunakan bahasa kambing "mbeekk"

Akhirnya, suatu hari datanglah seekor serigala. serigala itu begitu kelaparan. ketika ia sedang berjalan mencari apa yang bisa dimakan, dia pun melihat kawanan kambing sedang bermain, dan tentunya ada singa kecil itu di dalamnya. bagai melihat tumpahan harta berharga, sang serigala pun mengendap-endap ke kawanan kambing. tidak ada yang menyadari bahwa ada seekor serigala sedang mengendap-endap menuju kawanan kambing kecuali sang induk kambing.

Menyadari hal itu, sang induk kambing pun meminta singa kecil untuk menakut-nakuti si serigala dengan auman. tapi apakah yang terjadi? si singa kecil tidak tau bagaimana caranya mengaum karena ia tidak pernah diajari oleh keluarganya (keluarga kambing) untuk mengaum. yang ia tau adalah bagaimana caranya untuk mengembik "mbeekk"

Sang singa kecil itu hanya bisa ketakutan seperti saudara-saudaranya yang kambing. lalu akhirnya seekor kambing pun harus berkorban dimakan oleh serigala tersebut. sang induk kambing pun marah pada singa kecil karena tidak bisa mengaum kepada serigala dan akhirnya seekor anaknya mati. "Bagaimana sih kamu ini? kenapa kamu tidak bisa mengaum?" tanya induk kambing marah. "aku tidak bisa ibu, aku tidak tahu caranya mengaum.." rintih anak kambing ketakutan. menyaksikan hal itu, serigala pun kebingungan, "Mengapa singa itu menggunakan bahasa kambing?" tanyanya dalam hati.

Lalu, di tengah hiruk pikuk tersebut, datanglah seekor singa dewasa. tadinya, singa itu ingin memakan kawanan kambing, akan tetapi, ketika ia melihat ada seekor singa kecil di kawanan itu dan menggunakan bahasa kambing, ia pun jadi bingung. sang serigala masih berniat untuk memakan kawanan kambing, si singa kecil pun berusaha keras untuk mengaum namun suara yang ia keluarkan adalah "mbeekk"

Si serigala yang tidak takut akan singa kecil itu, langsung ingin menyerbu kawanan kambing. melihat hal itu, singa dewasa pun kasihan pada kawanan kambing karena ada seekor singa kecil disana. ia pun mengaum sekeras mungkin hingga pepohonan dan rumput-rumput bergetar.

Si serigala ketakutan dan akhirnya ia pun meninggalkan kawanan kambing dan singa.

Singa dewasa pun mendekati singa kecil itu, akan tetapi reaksi yang diperlihatkan oleh singa kecil adalah ketakutan. singa dewasa bertanya, "kenapa kau menggunakan bahasa kambing? itu kan bukan bahasa kita?" singa kecil pun menjawab "karena aku seekor kambing"

Terkejutlah singa dewasa, kemudian ia pun membawa singa kecil ke pinggir danau bersama dirinya, "lihatlah, ini kita! kita berdua mirip karena kita bukan kambing, tetapi kita adalah singa". Sang singa kecil ketika melihat dirinya sendiri terkejut dan baru menyadari bahwa dirinya adalah seekor singa.
kemudian, singa pun menunjukkan pada singa kecil bagaimana cara mengaum, dan singa kecil pun belajar dengan sungguh-sungguh hingga akhirnya ia bisa mengaum.

16 November 2009

Tentang Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), merupakan penyempurnaan dari Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) yang sentralistik menjadi desentralistik, disusun oleh satuan pendidikan (sekolah) masing – masing. KTSP dapat memberikan keleluasaan berkreasi bagi satuan pendidikan, membentuk diferensiasi untuk berkompetisi menuju pendidikan Indonesia yang lebih baik.

Apakah KTSP?
KTSP adalah kurikulum operasional yang disusun dan dilaksanakan oleh masing – masing satuan pendidikan (sekolah) dengan mengacu pada Standar nasional Pendidikan yang telah disusun oleh Badan Standar Nasional Pendidikan ( BSNP).

Mengapa KTSP diluncurkan?
Untuk menyesuaikan kurikulum pendidikan dengan kebutuhan dan potensi yang ada di daerah. Mengingat adanya keberagaman etnis, budaya, kemampuan, dan potensi daerah selama ini, belum terakomodir secara optimal dalam pengembangan kurikulum pendidikan nasional. Padahal keberagaman tersebut, merupakan aset yang dapat dikembangkan menjadi nilai – nilai keunggulan nasional.

Apakah Maksud Standar Nasional Pendidikan?
Standar Nasional Pendidikan adalah kriteria minimal tentang sistem pendidikan di seluruh wilayah Indonesia yang meliputi 8 (delapan) standar, yaitu:
1. Standar Isi.
2. Standar Proses.
3. Standar Kompetensi Lulusan.
4. Standar Tenaga Kependidikan.
5. Standar Sarana dan Prasarana.
6. Standar Pengelolaan.
7. Standar Pembiayaan.
8. Standar Penilaian Pendidikan.
KTSP harus mengacu terutama pada 2 (dua) standar, yaitu Standar Isi dan Standar Kompetensi Lulusan. Target yang ingin dicapai adalah setiap satuan pendidikan akan memiliki diferensiasi dan kreativitas pendidik yang dapat memacu kompetisi ke arah pendidikan Indonesia yang dapat lebih baik.

Penyusunan KTSP didasarkan pada prinsip diversifikasi kurikulum. Masing – masing satuan pendidikan dapat menyesuaikan kurikulumnya, dengan kekhasan sesuai keperluan satuan pendidikan, potensi daerah dan kondisi peserta didik.
Bagaimana Karakteristik KTSP?
Adanya hak bagi satuan pendidikan untuk dapat menyusun kurikulm masing – masing yang disesuaikan dengan ciri khas masing – masing.
Kegiatan belajar mengajar lebih berpusat pada peserta didik mengembangkan kreativitas, menciptakan kondisi yang menyenangkan, menantang dan kontekstual.
Melaksanakan penilaian kelas yang lebih efektif agar pencapaian kompetensi masing – masing peserta didik dapat diketahui dengan menggunakan berbagai cara, seperti:
• Kumpulan kerja siswa,
• Hasil karya,
• Penugasan,
• Unjuk kerja, dan
• Tes tertulis.
Pengelolaan kurikulum berbasis satuan pendidikan mengacu pada:
• Visi dan misi satuan pendidikan,
• Mengembangkan perangkat kurikulum sendiri,
• Pemberdayaan tenaga kependidikan dan sumber daya lainnya,
• Pemantauan dan penilaian untuk meningkatkan efisiensi, kinerja, dan kualitas pelayan terhadap peserta didik.
• Kolaborasi horizontal dengan komite sekolah, organisasi profesi, dan sekolah lain.
• Kolaborasi vertikal dengan Dewan Pendidikan dan Dinas Pendidikan.
Apakah Komponen KTSP?
Visi/tujuana pendidikan satuan pendidikan.
Struktur dan muatan KTSP.
• Mata pelajaran yang diajarkan di sekolah tersebut.
• Muatan lokal yang dipilih,
• Kegiatan pengembangan diri yang dilakukan,
• Pengaturan beban belajar,
• Pengaturan ketuntasan belajar,
• Kenaikan kelas, kelulusan dan penjurusan,
• Pendidikan kecakapan hidup,
• Pendidikan berbasis keunggulan lokal atau global.
Kalender Pendidikan.
Silabus dan Rancangan Program Pembelajaran (RPP).

Bagaimana Cara Penyusunan KTSP?
Dalam menyusun KTSP satuan pendidikan dapat memilih 3 (tiga) cara sesuai dengan kemampuan masing – masing:
1. Membuat sendiri dengan berpedoman pada Panduan Penyusunan KTSP yang disusun oleh BSNP.
2. Mengadaptasi dari KTSP yang sudah disusun oleh satuan pendidikan lain.
3. Mengadopsi dari model – model yang telah dikembangkan oleh Departemen Pendidikan Nasional.
Kualitas masing – masing satuan pendidikan akan salah satunya dapat diukur dari kemampuannya dalam menyusun KTSP.
Apakah Landasan Hukum KTSP?
• Peraturan Pemerintah RI Nomor 19 Tahun 2005, tentang Standar Nasional Pendidikan.
• Peraturan Menteri Pendidikan Nasional, Nomor 22 Tahun 2006, tentang Standar Isi.
• Peraturan Menteri Pendidikan Nasional, Nomor 23 Tahun 2006, tentang Standar Kompetensi Lulusan.
• Peraturan Menteri Pendidikan Nasional, Nomor 24 Tahun 2006, tentang Pelaksanaan Standar Isi.
• Peraturan Menteri Pendidikan Nasional, Nomor 6 Tahun 2007, tentang Standar Kompetensi Lulusan.
• Panduan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dari Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP).
Sumber
Pusat Informasi dan Humas (PIH) dan Badan Penelitian dan Pengembangan
Departemen Pendidikan Nasional

11 November 2009

Sejarah SMAN Unggul Subulussalam

SMA Unggul Subulussalam berdiri sejak tanggal 2 Oktober 2006 berdasarkan Keputusan Dinas Pendidikan Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam No. 425.II/E.1/2006. Perjalanan SMA Unggul Subulussalam selama 3 tahun adalah usia yang dikategorikan usia sangat muda, namun demikian Prestasi Akademis maupun non-akademis mampu bersaing dan berkompetisi dengan sekolah lain di tingkat lokal maupun regional. Pada Tanggal 27 Oktober 2008 berdasarkan Keputusan Walikota Subulussalam Nomor 188.45/113/2008 status SMAS Unggul Subulussalam Menjadi SMA Negeri Unggul Subulussalam.

Sesuai dengan visi dan misi SMA Unggul Subulussalam sebagai “Unggul dalam prestasi, berwawasan luas, serta berbudi luhur, tanggap terhadap perkembangan IPTEK berlandaskan keimanan dan ketaqwaan”. Indikasi lain adalah bahwa SMA Unggul Subulussalam harus mampu memfasilitasi peserta didik diterima di Perguruan Tinggi Negeri favorit lebih dari 80% yang tersebar di Perguruan Tinggi papan atas antara lain ITB, UI, USU maupun UNSYIAH.

Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) ini disusun mengacu pada Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan. Setiap sekolah/madrasah dalam mengembangkan kurikulum berdasarkan Permendiknas no 22/2006 tentang Standar Isi (SI) dan Permendiknas no. 23/2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan (SKL) serta berpedoman pada panduan yang ditetapkan oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP).

VISI, MISI DAN TUJUAN

1. V I S I:

CERDAS, TERAMPIL, BERBUDI PEKERTI DAN BERWAWASAN LUAS SERTA MENGUASAI IPTEK BERLANDASKAN KEIMANAN DAN KETAQWAAN.

2. M I S I:

1. Meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa

2. Menciptakan sumber daya manusia handal dalam ilmu pengetahauan yang berdasarkan akhlakul karimah

3. Meningkatkan profesionilsme dan keteladan dalam menciptakan lingkungan yang kondusif, bersih, nyaman, sejuk dan kekeluargaan antar warga

4. Mengoptimalisasikan fasilitas sarana prasarana pendidikan dan nara sumber yang ada

5. Mengoptimalisasikan dalam pelayanan peserta didik dalam upaya mengantarkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi

6. Melaksanakan pembelajaran dan bimbingan secara efektif;

7. Mengembangkan dan mengamalkan ajaran agama sebagai pedoman hidup;

8. Menumbuhkan semangat keunggulan secara intensif kepada seluruh warga sekolah

9. Mendorong pelestarian budaya bangsa sehingga tertanam di setiap warga sekolah;

10. Menjalin hubungan baik dengan instansi lain secara langsung atau tidak langsung.

11. Melakasanakan inovasi dalam pembelajaran serta mewujudkan strategi (model) pembelajaran yang interaktif dan metode pembelajaran yang berpariatif.

12. Mewujudkan peningkatan ketercapaian standar kelulusan siswa kelas XII dan meningkatan prestasi nonakademik

13. Mewujudkan ketersediaan sarana dan media pembelajaan yang ditunjang oleh lingkungan pembelajaran yang kondusif dan representatif.

14. Mewujudkan ketersediaan teanga pendidik dan kependidikan yang memadai dan profesional.

15. Mewujudkan pencapaian mutu dan manajemen sekolah yang transparan dan akuntabel.

16. Melaksanakan pengembangan pembiayaan pendidikan

17. Mewujudkan sistem penilaian yang reliable, valid, komfrehenship,

3. TUJUAN:

Tujuan Pendidikan menengah adalah mengembangkan dan meningkatkan kecerdasan, pengetahuan, serta keterampilan, untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut.

Tujuan SMAN Unggul Subulussalam

1. Membentuk peserta didik yang memiliki ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, dan mampu mengamalkan setiap keyakinannya dalam kehidupan sehari-hari.

2. Membentuk peserta didik yang memiliki pengetahuan yang memadai untuk dapat melanjutkan ke pendidikan yang lebih tinggi, serta mampu meraih prestasi akademik optimal sesuai kemampuan, minat dan bakatnya.

3. Membentuk peserta didik yang berbudi pekerti luhur, mampu menghormati dan menghargai orangtua, guru dan sesama peserta didik serta lingkungannya.

4. Membentuk peserta didik yang memiliki wawasan luas dalam segala bidang, melalui dalam Teknologi Informasi dan komunikasi serta bahasa asing yang dikuasainya untuk menghadapi globalisasi.

5. Membentuk siswa untuk memiliki kecakapan hidup yang berguna bagi kehidupannya.


05 November 2009

SOAL UJIAN BLOK 1 FISIKA

Pokok Bahasan : Kinematika dengan analisis vektor

Kelas : XI Ilmu Alam

Guru : Syahri Ramadhan Pohan S.Pd

Pilihan Berganda


1. Sebuah partikel bergerak dari titik A (0, 2) ke titik B(8, 4). Vektor perpindahan partikelnya adalah ... .

A. 2i + 8j

B. 2i + 12j

C. 8i + 2j

D. 8i + 6j

E. 6i + 8j

2. Sebuah titik materi bergerak menurut persamaan kecepatan v = (2t + 4) ms–1. Jika pada saat t = 2 sekon posisi benda 15 meter, maka posisi benda saat t = 4 sekon adalah ... meter.

A. 3

B. 12

C. 16

D. 32

E. 35

3. Sebuah partikel bergerak dengan fungsi kecepatan v = 4t3 + 3t2 + 5. Semua besaran menggunakan SI. Percepatan rata-rata selama dua detik pertama adalah ... .

A. 6 ms–2

B. 12 ms–2

C. 18 ms–2

D. 22 ms–2

E. 60 ms–2

4. Sebuah partikel mengalami dua percepatan, yaitu percepatan pada sumbu x (ax) = 4 – 2t m/s2 dan pada sumbu y (ay) = 8t m/s2. Mula-mula partikel dalam keadaan diam. Kecepatan partikel setelah satu detik adalah ... .

A. 2 m/s

B. 3 m/s

C. 4 m/s

D. 5 m/s

E. 6 m/s

5. Sebuah meriam ditembakkan dengan kecepatan awal 40 m/s dan sudut elevasi (cos). Apabila g = 10 m/s2, maka jarak tembakan mendatar yang dicapai meriam adalah ... .

A. 64 m

B. 76,8 m

C. 128 m

D. 153,6 m

E. 192 m

6. Sebuah peluru ditembakkan dengan kecepatan awal 40 ms–1 dan membuat sudut 30o terhadap horisontal. Besar kecepatan peluru pada saat mencapai titik tertinggi adalah ... .

A. nol

B. 20 ms–1

C. 20 ms–1

D. 20 ms–1

E. 40 ms–1

7. Komponen kecepatan dalam arah datar (sumbu x) dan vertikal (sumbu y) pada gerak parabola ... .

A. konstan dalam arah sumbu x maupun sumbu y

B. berubah dalam arah sumbu x maupun sumbu y

C. konstan dalam arah sumbu x dan berubah dalam arah sumbu y

D. berubah dalam arah sumbu x dan konstan dalam arah sumbu y

E. dalam arah sumbu x dan sumbu y konstan kemudian berubah semakin besar

8. Sebuah peluru ditembakkan dengan kecepatan awal 40 m/s–1 dan sudut elevasi 30o terhadap horisontal. Bila percepatan gravitasi 10 ms–2, maka peluru berada di udara selama ... sekon.

A. 2

B. 2

C. 4

D. 4

E. 30

9. Partikel yang bergerak melingkar dengan kecepatan sudut mula-mula 2 rad s–1 dipercepat dengan percepatan sudut = (3t + 2) rad s–2. Persamaan kecepatan sudut pada suatu saat dinyatakan ... .

A. 1,5t2 + 2t + 2

B. 3t2 + 2t + 2

C. 6t2 + 2t + 2

D. 1,5t2 + 2t

E. 6t2 + 2t

10. Vektor yang mempunyai nilai satu satuan adalah.....

  1. Vektor posisi
  2. Vektor satuan
  3. Vektor jarak
  4. Vektor perpindahan
  5. Vektor kecepatan

Album SMAN Unggul Subulussalam