REDIRECT...

06 September 2009

Sejarah


Al Farabi dan Kitab Al Musiqa

Siapa tak tahu musik? Barangkali saudara kita yang tunarungu saja yang belum pernah mendengar denting atau pun dentum alat musik, syahdu atawa rancaknya sebuah lagu. Memang sih, halal atau haramnya musik masih saja diperdebatkan. Lepas dari itu semua, mengertikah kalau sesungguhnya ilmuwan-ilmuwan muslimlah yang banyak menggubah lagu dan bahkan menuliskan seluk beluk musik dalam kitab-kitabnya? Pada awal berkembangnya Islam, musik diyakini sebagai cabang dari matematika dan filsafat. Maka banyak di antara para matematikus dan filsuf Muslim terkemuka yang juga dikenal karena sumbangan pemikirannya terhadap perkembangan seni musik. Di antaranya adalah Al-Kindi (800 M-877 M). Ia menulis tak kurang dari 15 kitab tentang musik, namun yang masih ada tinggal lima. Al-Kindi adalah orang pertama yang menyebut kata musiqi.
 Ada pula Al Farabi, contoh ilmuwan besar yang hidup di tahun 870-950 Masehi. Kontribusinya cukup besar di banyak bidang. Mulai dari matematika, filosofi, pengobatan juga musik. Dialah penyusun Kitabu al-Musiqa to al-Kabir, yang disebut-sebut sebagai buku penting dalam bidang musik.  
 Farabi yang punya nama komplet Nasir Muhammad bin Al Farakh Al Farabi ini merupakan seorang filsuf terbaik di zamannya, juga komentator filsafat Yunani yang sangat ulung di dunia Islam. Farabi yang berasal dari Farab, Kazakhstan tetap bertahan di negaranya hingga usia 50 tahun. Namun setelah itu, selama 20 tahun ia merantau ke Baghdad untuk menuntut ilmu. Baru kemudian ia pergi ke Allepo di Suriah untuk mengabdi pada raja di sana.
 Saat tinggal di Istana Saif al-Dawla Al-Hamdani di Kota Aleppo, Al-Farabi mengembangkan kemampuan musik serta teori tentang musik. Al-Farabi juga diyakini sebagai penemu dua alat musik, yakni rabab dan qanun. Ia menulis tak kurang dari lima judul kitab tentang musik. Kitabu al-Musiqa to al-Kabir atau The Great Book of Music itu berisi teori-teori musik dalam Islam. Pemikirannya di bidang musik masih berpengaruh hingga abad ke-16 M. Kitab musik yang ditulisnya itu sempat diterjemahkan oleh Ibnu Aqnin (1160 M-1226 M) ke dalam bahasa Ibrani. Selain itu, karyanya itu juga dialihbahasakan ke dalam bahasa Latin berjudul De Scientiis dan De Ortu Scientiarum.  
 Seni musik yang berkembang begitu pesat di era kejayaan Islam tak hanya sekadar mengandung unsur hiburan. Para musisi Islam legendaris, seperti Abu Yusuf Yaqub ibnu Ishaq al-Kindi (801-873 M) dan Al-Farabi telah menjadikan musik sebagai alat pengobatan atau terapi.
Sebelumnya Al-Kindi sudah menemukan adanya nilai-nilai pengobatan pada musik. Dengan terapi musik, al-Kindi mencoba menyembuhkan seorang anak yang mengalami quadriplegic atau lumpuh total. Sedangkan Al-Farabi menjelaskan terapi musik dalam risalah yang berjudul Meanings of Intellect. Dalam manuskripnya itu, al-Farabi telah membahas efek-efek musik terhadap jiwa. Terapi musik berkembang semakin pesat di dunia Islam pada era Kekhalifahan Turki Usmani. Gagasan dan pemikiran yang dicetuskan ilmuwan Muslim, seperti al-Razi, al-Farabi, dan Ibnu Sina, tentang musik sebagai alat terapi dikembangkan para ilmuwan di zaman kejayaan Turki Usmani. Mereka adalah Gevrekzade (wafat 1801), Suuri (wafat 1693), Ali Ufki (1610-1675), Kantemiroglu (1673-1723), serta Hasim Bey (abad ke-19 M). Para ilmuwan dari Turki Usmani itu sangat tertarik untuk mengembangkan efek musik pada pikiran dan badan manusia. [Sumber Annida-online)

05 September 2009

PUISI2 HARYANTO Kelas X-2



Bumi ku murka

Aku seperti kapas tiada daya
Seakan menangis
Menatap kering perut bumi
Sungai ku tak lagi bernyanyi
Ku tatap bukit ku nan hampa
Hanya angin yang bertiup
Bermain bersama debu
Mencari dan mengharap
Berteduh dirindang nan hijau

Manusia
keserakahan…
keangkuhan…
Tangan mu terlilit dosa
Tertimbun bumi nan murka
Terbawa arus yang kau kira jinak
Meronta
Tangan mu menggapai gapai
Diantara riak samudra
Bumi ku murka
Ia tersakiti oleh tangan mu

Tiada kah sesal mu
Tiada kah sadar mu
Kini bumi tak lagi bersahabat
Menunggu saat tuk menelan mu

Karya : Haryanto


CINTA SMA UNGGUL

Ku susuri sepanjang pendidikan ku
Menepis eksekusi kepedihan pendidikan
Titian hari demi hari telah ku lewati
Ribuan pelajaran telah ku dapati
Kini………. Kini………
Kulangkahkan kaki ku
Ku buka mata dan pikiran ku

Aku...............
Aku mencintai SMA UNGGUL
Seperti aku mencintai diriku
Kan ku jaga, ku tata
Dan takkan ku biarkan seorang pun
Menghancurkannya.

Disini........ disini..........
Aku di didik, di bina dan di jadikan
Orang yang unggul
Kubentangkan harapan ku di SMA UNGGUL
Tuk gapai angan setinggi awan
Semoga kau jadikan pendidikan ku unggul
Dimata bangsa dan negara
Tuk raih segalanya raih semuanya
Berani taklukan dunia


Ilove School
Ilove SMA UNGGUL
Good luck tuk menyongsong
Masa depan yang lebih unggul.......


Karya : Haryanto


Nyanyian Selasa Malam

Selasa itu sepi
Pikiran ku menerawang
Melayang..... jauh.....
Kutatap lekat puluhan bocah di sekitar ku
Berlaju bertarung melawan waktu
Gelap malam tak menjadi duri
Mengais rezeki
Dari belas kasih orang lain
Terkadang mereka hanya membuka tangan
Meminta...

Seorang bocah menghampiri ku
Sambil berkata
“semir sepatu Oom?”

Sejenak kuterdiam
Pedihnya hidup ini...
Hati ku berontak
Seakan tak setuju dengan apa yang kulihat

Mereka punya tugas lain
Pikir ku
Masa depan yang harus diraih
Aku yakin mereka punya cita cita
Aku pilu melihat derita itu
Generasi bangsa meraih cita
Dengan meminta minta

Satu kata kuucapkan
Teruslah berjuang saudara ku
Raih masa depan mu

Karya : Haryanto

04 September 2009

Cerita Anak Unggul............

MONDAR-MANDIR AKHIRNYA DAPET JUGA

pada suatu ketika,aku keliling mengitari kota subulussalam.aku bingung!!!!!!!!
mau sekolah di mana.ada yg bilang di sma,ada yg bilang sma plus,dan ada lagi yg bilang di man simpang kiri.
Tapi aku masih bingung,aku ber kata,(ya allah tunjuk kan jalan yg benar bagi hamba yg ingin menuntut ilmu.)
satu hari pun terlewati dengan sia-sia tanpa hasil yg kurang memuaskan.
Hari ke dua pun telah menantiku.tapi,aku tetap saja bingung apa yg hendak aku lakukan.
Hari ke tiga,aku mengambil keputusan untuk sekolah di sman unggul.
Aku sangat senang,karena aku sekolah di tempat orang yg pintar semua.

Aku merasa sangat bruntung pada hari itu.karena kebanyakan orang yg mau sekolah gratis tidak bisa.
Contoh nya, orang yg ada di medan,jakarta,dan sebagai nya.
Sekarang,yg ada di subulussalam tinggal sekolah aja gak mau.apa gak hancur anak-anak sekarang.semua nya males.
Aku harap,anak-anak sekarang mau belejar dan membantu untuk membangun kota subulussalam.


* AYO BELAJAR*

OLEH : Edi Rusmansyah Putra Kelas X-2

Album SMAN Unggul Subulussalam