REDIRECT...

05 Februari 2010

Naskah Drama

“B U I”

Oleh : Indra YT

(Guru Bahasa Indonesia SMAN Unggul Subulussalam)

Tokoh

Tujuh orang napi dan seorang sipir.

Enam napi berada di dalam penjara. Tak lama seorang opsir membawa satu orang napi lain dan memasukkannya ke dalam penjara.

Sipir

Mengapa, ha? Tidak senang digabungkan menjadi satu sel?

Tahanan 2

Tidak ada alasan untuk tidak senang pada teman seperjuangan.

Tahanan 1

(Masuk dan melihat ke sekeliling kemudian duduk terdiam)

Tahanan 2

(Melihat ke arah tahanan 1 lalu berpaling) Hei kau, penjahat baru. Menyesal melakukan kejahatan? Atau tidak terima masuk penjara seperti ini?

Tahanan 3

Ada sebab pasti ada akibat. Kalau tidak, mana mungkin kau sampai disini.

Tahanan 1

(Tetap diam membisu)

Tahanan 4

Benar. Kalau kulihat-lihat, tampangmu ini tidak ada tampang penjahat. Tapi, rambut boleh sama hitam hati siapa tahu.

Tahanan 3

(Heran) Ternyata dia tuli dan bisu. Mungkin karena itu dia tidak bisa memberikan keterangan hingga dia tidak bisa membela diri. Dan pada akhirnya nasibnya sama dengan kita.

Enam napi lainnya tertawa. Namun terdiam karena mendengar ia berbicara.

Tahanan 1

Aku tidak bersalah.

Tahanan 2

Ssst. Ulangi sekali lagi!

Tahanan 1

Aku tidak bersalah, karena aku tidak melakukan kejahatan apapun.

Tahanan 2

Aku tidak bersalah. (Tertawa) Opsir…. Opsir….. kalian salah tangkap. Dia ini warga negara yang baik. Kalau orang baik-baik ditangkap, apa jadinya negara ini.

Tahanan 5

Daripada kita terus-menerus menduga-duga, lebih baik kita tanyakan saja padanya, dia benar-benar bersalah atau polisi telah salah menangkapnya.

Tahanan 4

Ya, benar. Coba ceritakan! Mengapa kau berani mengatakan kau tidak bersalah?

Tahanan 1

(Diam tanpa reaksi)

Tahanan 3

Payah, kau benar-benar payah. Kau takut menceritakannya? Zaman sekarang memang payah. Orang-orang takut mengungkapkan kebenaran. Hanya dengan sedikit sundulan, sogokan dan tekanan sudah mau tunduk pada hal-hal yang salah. Seperti kau ini.

Tahanan 1

Aku benar-benar tidak bersalah.

Tahanan 5

Lantas, kenapa kau diam?

Tahanan 1

(Mulai bercerita) Aku hanyalah penjual jamu keliling karena itu aku memiliki banyak pelanggan. Dari yang tua sampai yang muda. Perempuan maupun laki-laki. Ya, laki-laki. Waktu itu aku meramu jamu untuk beberapa pelangganku. Namun ketika aku menyuguhkannnya mereka mulai menggodaku. Salah seorang dari mereka memegang tanganku, yang lainnya memegang kakiku lalu membawaku masuk ke dalam.

Tahanan 3

Kemudian apa yang terjadi?

Tahanan 5

Mereka ada berapa orang?

Tahanan 1

Tiga orang dan aku diperkosa secara bergantian sebanyak dua kali.

Tahanan 2

Kau diperkosa dua kali dari masing-masing mereka. Anjing.

Tahanan 6

Kalau begitu kau benar tidak bersalah. Mengapa kau yang menjadi korban justru kau yang dibawa kemari. Aneh.

Tahanan 5

Kau pasti melakukan sesuatu pada mereka.

Tahanan 1

Ya, aku hanya sedikit melukai mereka. Tapi karena luka itu mereka tidak akan bisa melakukannya lagi dengan wanita manapun bahkan dengan istrinya atau dengan laki-laki sekalipun. Mereka tidak akan bisa melakukannya lagi.

Tahanan 6

Apa yang kau lukai?

Tahanan 1

Aku memotongnya.

Enam napi lainnya terkejut.

Tahanan 2

Kau…kau…me…me…motongnya.

Tahanan 7

Kau sungguh berani. Belum pernah aku menemui orang seberani kau ini.

Tahanan 6

Lalu apa yang terjadi pada mereka?

Tahanan 1

Yang kudengar salah seorang dari mereka mati kehabisan darah, yang satu bunuh diri. Mungkin tak sanggup menjalani hidup tanpa kejantanan dan yang satu lagi aku tak tahu kabarnya bagaimana. Lalu aku dibawa kemari.

Enam napi lainnya mengangguk-angguk dan merasa sedikti kagum pada tahanan 1.

Tahanan 1

(Kepada tahanan 2) Bagaimana dengan kau? Kenapa bisa disini?

Tahanan 2

Aku membunuh suamiku.

Tahanan 4

Mengapa?

Tahanan 2

Dia selingkuh. Aku tak tahan dengan perlakuannya padaku. Selama dua tahun dia tidak memberiku nafkah. Hasil pekerjaannya diberikannya pada wanita jalang itu. Aku sering dipukulinya. Hingga akhirnya emosiku memuncak dan ya, seperti aku katakan tadi.

Tahanan 3

Tak jauh beda denganku. Aku juga membunuh pelanggan tetapku. Dia selalu melakukan kekerasan setiap kali kami akan bercinta.

Tahanan 7

Mengapa kau mau bercinta dengannya?

Tahanan 3

Karena ia membayarku dengan harga yang sangat tinggi. Zaman sekarang mencari uang sulit. Dengan jalan yang haram saja sulit apalagi yang halal. Tapi setelah kupikir-pikir daripada aku mengerang kesakitan setelah bercinta dengannya, lebih baik kuhabisi saja dia untuk membalas siksaan yang diberikannya padaku.

Tahanan 5

Aku juga mengalami siksaan. Terutama batinku. Ayah selalu menggauliku sejak usiaku sebelas tahun.

Tahanan 4

Ayah kandungmu? Sampai sekarang? Usiamu berapa?

Tahanan 5

Ya, ayah kandungku. Saat aku berulang tahun yang ke dua puluh, saat itulah terakhir kalinya dia melakukan perbuatan keji itu. Entah mendapat keberanian dari mana aku membunuhnya.

Tahanan 4

Aku juga, entah setan mana yang telah merasukiku. Aku mencekik anakku yang baru saja kulahirkan.

Tahanan 7

Tega sekali kau melakukan itu.

Tahanan 4

Aku tak tahu lagi, apa yang harus kulakukan. Setelah mengetahui bahwa aku hamil, majikanku memecatku padahal itu adalah benih darinya. Aku tak sanggup membesarkannya. Aku tak mau melihat anakku menanggung malu di masa depan karena perbuatan orang tuanya.

Tahanan 6

Dasar laki-laki. Untuk itulah aku lebih memilih perempuan untuk dicintai. (Memeluk tahanan 7)

Tahanan 2

Apa yang kalian lakukan hingga kalian bisa seperti ini?

Tahanan 6

Aku membunuh suaminya. Dia dipaksa kawin dengan laki-laki bajingan.

Tahanan 1

(Kepada tahanan 7) Lalu bagaimana denganmu? Apa kalian bersama-sama membunuhnya?

Tahanan 7

Tidak. Saat kutahu dia membunuh bajingan itu,aku semakin yakin bahwa ia sangat mencintaiku. Lalu aku berusaha mencari jalan untuk bisa bersamanya seperti ini.

Tahanan 3

Kejahatan apa yang kau lakukan?

Tahanan 7

Aku hanya membawa beberapa kilo ganja, lalu kuhubungi polisi dan akhirnya aku tertangkap. Tapi aku tidak menyesal karena aku bisa bersama dengan dirinya.

Tiba-tiba sipir datang.

Sipir

Diaam. Entah apa yang kalian ributkan. Kalian menyesal masuk ke balik jeruji ini? Makanya berfikir dahulu baru bertindak.

Tahanan 2

Anda hanya bisa bicara. Seandainya anda berada di posisi kami mungkin anda akan melakukan hal yang lebih parah.

Sipir

Tidak mungkin. (Tersenyum mengejek)

Tahanan 3

Boleh saya bertanya pada anda?

Sipir

Apa yang ingin kalian ketahui dari aku?

Tahanan 3

Apakah anda memiliki suami?

Sipir

Ya.

Tahanan 5

Apakah anda memiliki putri yang berusia kira-kira 10 atau 11 tahun?

Sipir

(Heran) Ya.

Tahanan 1

Apakah anda memiliki pembantu wanita?

Sipir

(Marah) Apa yang ingin kalian ketahui dari aku?

Tahanan 4

Kami hanya mengingatkan anda.

Tahanan 6

Apakah anda jarang ada di rumah?

Sipir

Ya, ada apa sebenarnya. (Penasaran)

Tahanan 7

Kami hanya mengingatkan anda.

Tahanan 2

Berhati-hatilah. Bisa saja karena anda jarang ada di rumah, suami anda telah selingkuh dengan wanita lain.

Tahanan 5

Atau barangkali, karena sulitnya bertemu dengan anda putri kesayangan anda menjadi pelampiasan nafsunya.

Tahanan 1

Atau mungkin pembantu anda.

Tahanan 7

Kami hanya mengingatkan anda. Kalau bisa segeralah pulang dan buktikan kebenarannya.

Sipir bingung dan mulai mempercayai perkataan napi. Sipir pun meninggalkan pentas. Tujuh napi pun tertawa.

THE END

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Album SMAN Unggul Subulussalam